OSI merupakan kependekan dari Open Systems Interconnection. OSI merupakan standar komunikasi pada jaringan komputer yang dikembangkan oleh International Standards Organizarions (ISO) pada tahun 1974. OSI terdiri dari 7 layer arsitektur dengan setiap layer memiliki fungsi khusus. Ketujuh layer berkolaborasi untuk menyalurkan data dari satu tempat ke tempat lainnya melintasi bumi.
1. Application Layer (Layer 7)
Application Layer merupakan layer dimana terjadi interaksi user dengan aplikasi atau jaringan setiapkali user membaca pesan, transfer file atau melakukan aktifitas jaringan lainnya.
2. Presentation Layer (Layer 6)
Presentation Layer menyediakan penerjemah paket data ke dalam bentuk data yang dapat diterima oleh application layer dan sebaliknya.
3. Session Layer (Layer 5)
Session Layer mengatur sesi komunikasi, melangsungkan pertukaran data dalam bentuk multiple transmisi data bolak-balik antara dua node.
4. Transport Layer (Layer 4)
Transport Layer menyediakan pengiriman data antara point pada jaringan, serta menyediakan error-checking pada pesan dan mengontrol aliran data. Dan pada layer ini juga menentukan berapa banyak data yang akan dikirimkan, kemana ia dikirimkan dan berapa laju data.
5. Network Layer (Layer 3)
Network Layer mendefinisikan strukturisasi dan mengelola multi-node jaringan, termasuk addressing, routing dan traffic control.
6. Data-link Layer (Layer 2)
Data-link Layer merupakan layer dimana paket data di-encode dan decode kedalam bit-bit data.
7. Physical Layer (Layer 1)
Physical Layer menentukan sinyal elektrik dan mechanical connection.
Gambar dibawah ini akan membantu kita bagaimana pesan ditransmisikan pada setiap layer yang di-encapsulated dalam sebuah layer, sebelum data tersebut dikirim ke media physical. Dan sebaliknya ketika data diterima sebagai packet, packet akan di-ekstrak dan didorong ke layar diatasnya, samapai data terekstrak.